Desa Gondoharum, di kaki Gunung Prau yang perkasa, menyimpan kisah-kisah heroik di balik hamparan sawah hijau yang memanjakan mata. Di sana, para petani tak hanya bercocok tanam, tapi juga berjuang melawan tantangan alam dengan semangat gotong royong yang luar biasa.
Musim hujan yang tak bersahabat membawa petaka. Irigasi yang menjadi nadi kehidupan sawah-sawah mereka jebol, mengancam gagal panen dan masa depan keluarga. Namun, para petani Gondoharum tak menyerah. Mereka tahu, di saat-saat sulit seperti inilah, semangat kebersamaan diuji.
Cangkul-Cangkul yang Menari di Bawah Hujan
Dengan cangkul di tangan dan semangat membara, para petani Gondoharum turun ke sawah. Mereka tak peduli dengan lumpur yang mengotori tubuh atau hujan yang mengguyur. Mereka bahu-membahu memperbaiki irigasi, menciptakan saluran air sementara agar sawah-sawah mereka tetap teraliri.
Kerja bakti ini bukan sekadar upaya memperbaiki irigasi. Ini adalah simbol kekuatan komunitas, kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Di tengah kesulitan, mereka saling menguatkan, saling membantu, dan saling berbagi.
Lebih dari Sekadar Petani
Para petani Gondoharum bukan sekadar pencari nafkah. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa, penjaga alam, dan pilar kekuatan komunitas. Mereka adalah contoh nyata bahwa kehidupan yang sederhana pun bisa penuh makna dan inspirasi.
Dipost : 10 April 2025 | Dilihat : 31
Share :
31° C
31° C
