Nobar ini merupakan lanjutan tradisi yang telah dilakukan sejak awal turnamen. Antusiasme warga desa tak surut, bahkan semakin meriah meskipun Timnas Indonesia U-23 tak berhasil lolos ke Olimpiade Paris 2024 secara langsung.
Setelah Isya, warga desa sudah mulai berdatangan. Anak-anak, remaja, hingga orang tua, semua antusias untuk mendukung Timnas Indonesia U-23. Mereka membawa berbagai macam atribut, seperti bendera Merah Putih, syal Garuda, dan jersey Timnas Indonesia U-23.
Suasana semakin meriah saat pertandingan dimulai. Teriakan yel-yel dan tepuk tangan menggema di halaman masjid setiap kali Timnas Indonesia U-23 melakukan serangan. Rasa kecewa atas kekalahan di semifinal tak terlihat, digantikan dengan semangat untuk mendukung Garuda Muda hingga akhir.
Meskipun Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak, para pemuda Desa Gondoharum tetap bangga dengan perjuangan para pemain muda. Mereka yakin bahwa Timnas Indonesia U-23 memiliki masa depan yang cerah dan akan terus membawa harum nama bangsa di kancah internasional.
"Meskipun Timnas Indonesia U-23 tidak lolos ke Olimpiade Paris 2024 secara langsung, kami tetap bangga dengan perjuangan mereka," ujar Rian, salah satu pemuda Desa Gondoharum. "Kami yakin bahwa Timnas Indonesia U-23 akan terus berkembang dan menjadi lebih kuat di masa depan."
Nobar ini menjadi bukti bahwa semangat sepak bola tak hanya tentang kemenangan, tapi juga tentang kebersamaan dan rasa cinta tanah air. Di Desa Gondoharum, sepak bola bukan hanya sekadar olahraga, tapi juga pemersatu dan pembangkit semangat.
Dipost : 03 Mei 2024 | Dilihat : 225
Share :